Diposting oleh
isnaini
di
23.12
Benang yang digunakan untuk menjahit ada beberapa macam, ini disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai pedoman dalam pemakaian benang jahit, secara umum dapat dipedomani nomor yang ada pada bungkus benang tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Wancik (1992:62) antara lain: Benang no. 50 artinya panjang benang 50 meter dan berat 1 gram. Digunakan untuk menjahit bahan yang tidak terlalu tebal/tipis. Benang no. 60 artinya panjang benang 60 meter berat 1 gram. Digunakan untuk menjahit kain yang sangat tipis. Benang no. 8 artinya panjang benang 8 meter beratnya 1 gram. Digunakan untuk menjahit bahan jok mobil, terpal, bahan tas atau kulit. Benang ini lebih kasar dan kuat.
Selain itu benang yang digunakan hendaklah disesuaikan dengan serat bahan, ketebalan bahan, serta jenis setikan yang diinginkan. Benang yang digunakan sebaiknya mempunyai asal serat yang sama dengan bahan yang akan dijahit. Misalnya, benang dari serat alam hendaklah digunakan untuk menjahit bahan dari serat alam pula, begitu juga dengan benang dari serat sintetis digunakan untuk menjahit bahan dari serat sintetis pula. Untuk setikan hias sering digunakan benang yang relatif kasar seperti setikan hias pada celana jeans, karena sesuai dengan fungsinya yang mana benang ini berfungsi untuk hiasan.
Diposting oleh
isnaini
di
22.54
Diposting oleh
isnaini
di
16.33
Songket adalah jenis
kain tenunan tradisional
Melayu di
Indonesia,
Malaysia, dan
Brunei. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang
emas dan
perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.
Istilah
Kata
songket berasal dari istilah
sungkit dalam
bahasa Melayu dan
bahasa Indonesia, yang berarti "mengait" atau "mencungkil". Hal ini berkaitan dengan metode pembuatannya; mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, dan kemudian menyelipkan benang emas.
[1] Selain itu, menurut sementara orang, kata
songket juga mungkin berasal dari kata
songka, songkok khas
Palembang yang dipercaya pertama kalinya kebiasaan menenun dengan benang emas dimulai.
[2] Istilah
menyongket berarti ‘menenun dengan benang emas dan perak’. Songket adalah kain tenun mewah yang biasanya dikenakan saat kenduri, perayaan atau pesta. Songket dapat dikenakan melilit tubuh seperti sarung, disampirkan di bahu, atau sebagai destar atau tanjak, hiasan ikat kepala.
Tanjak adalah semacam topi hiasan kepala yang terbuat dari kain songket yang lazim dipakai oleh sultan dan pangeran serta bangsawan
Kesultanan Melayu.
[3] Menurut tradisi, kain songket hanya boleh ditenun oleh anak dara atau gadis remaja; akan tetapi kini kaum lelaki pun turut menenun songket.
[2] Beberapa kain songket tradisional Sumatra memiliki pola yang mengandung makna tertentu.
Songket harus melalui delapan peringkat sebelum menjadi sepotong kain dan masih ditenun secara tradisional. Karena penenun biasanya dari desa, tidak mengherankan bahwa motif-motifnya pun dipolakan dengan hewan dan tumbuhan setempat. Motif ini seringkali juga dinamai dengan nama kue khas Melayu seperti serikaya, wajik, dan tepung talam, yang diduga merupakan penganan kegemaran raja.
Sejarah
Penenunan songket secara sejarah dikaitkan dengan kawasan permukiman dan budaya
Melayu, dan menurut sementara orang teknik ini diperkenalkan oleh pedagang Arab dan India.
[4] Menurut hikayat rakyat Palembang, asal mula kain songket adalah dari perdagangan zaman dahulu di antara
Tiongkok dan
India. Orang Tionghoa menyediakan benang sutera sedangkan orang India menyumbang benang emas dan perak; maka, jadilah songket. Kain songket ditenun pada alat tenun bingkai Melayu. Pola-pola rumit diciptakan dengan memperkenalkan benang-benang emas atau perak ekstra dengan penggunaan sehelai jarum leper. Tidak diketahui secara pasti dari manakah songket berasal, menurut tradisi
Kelantan teknik tenun seperti ini berasal dari utara, yakni kawasan Kamboja dan Siam, yang kemudian berkembang ke selatan di Pattani dan akhirnya mencapai Kelantan dan Terengganu
[rujukan?]. Akan tetapi menurut penenun
Terengganu[rujukan?], justru para pedagang Indialah yang memperkenalkan teknik menenun ini pertama kali di Palembang dan
Jambi, yang mungkin telah berlaku sejak zaman Sriwijaya.
Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan dikaitkan dengan kegemilangan
Sriwijaya,
[5] kemaharajaan niaga maritim nan makmur lagi kaya yang bersemi pada abad ke-7 hingga ke-13 di Sumatera. Hal ini karena kenyataan bahwa pusat kerajinan songket paling mahsyur di Indonesia adalah kota
Palembang. Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan menjadi kain yang cantik. Secara sejarah tambang emas di Sumatera terletak di pedalaman Jambi dan dataran tinggi
Minangkabau. Meskipun benang emas ditemukan di reruntuhan situs Sriwijaya di Sumatera, bersama dengan batu
mirah delima yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, hingga kini belum ada bukti pasti bahwa penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an masehi.
[2] Songket mungkin dikembangkan pada kurun waktu yang kemudian di Sumatera. Songket Palembang merupakan songket terbaik di Indonesia baik diukur dari segi kualitasnya, yang berjuluk "Ratu Segala Kain". Songket eksklusif memerlukan di antara satu dan tiga bulan untuk menyelesaikannya, sedangkan songket biasa hanya memerlukan waktu sekitar 3 hari. Mulanya kaum laki-laki menggunakan songket sebagai
destar, tanjak atau ikat kepala. Kemudian barulah kaum perempuan Melayu mulai memakai songket
sarung dengan
baju kurung.
Dokumentasi mengenai asal-usul songket masih tidak jelas, kemungkinan tenun songket mencapai semenanjung Malaya melalui perkawinan atau persekutuan antar bangsawan Melayu, karena songket yang berharga kerap kali dijadikan maskawin atau hantaran dalam suatu perkawinan. Praktik seperti ini lazim dilakukan oleh negeri-negeri Melayu untuk mengikat persekutuan strategis. Pusat kerajinan songket terletak di kerajaan yang secara politik penting karena bahan pembuatannya yang mahal; benang emas sejatinya memang terbuat dari lembaran emas murni asli.
[6]Songket sebagai busana diraja juga disebutkan dalam naskah Abdullah bin Abdul Kadir pada tahun 1849.
[7]
Pusat kerajinan songket
Di Indonesia, pusat kerajinan tangan tenun songket dapat ditemukan di
Sumatera,
Kalimantan,
Bali,
Sulawesi,
Lombok dan
Sumbawa. Di pulau Sumatera pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah di daerah Pandai Sikek,
Minangkabau,
Sumatera Barat,
[8] serta di
Palembang,
Sumatera Selatan. Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di kabupaten
Klungkung, khususnya di desa Sidemen dan Gelgel. Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya.
[9] Di luar Indonesia, kawasan pengrajin songket didapati di Malaysia; antara lain di pesisir timur
Semenanjung Malaya[10] khususnya
Terengganu dan
Kelantan; serta di Brunei.
[6]
Diposting oleh
isnaini
di
16.23
MERAWAT KAIN BATIK. Merawat kain atau pakaian yang terbuat dari batik tidak boleh sembarangan. Jika salah dalam perawatan selain akan memudarkan warnanya, juga akan merusak kainnya. Berikut ini cara perawatannya :
- Usai dipakai hendaknya kain diangin-anginkan di ruangan terbuka. Jangan dibawah sinar matahari agar tidak mudah lusuh.
- Jika terpaksa dicuci gunakan buah lerak atau sabun halus. Jangan gunakan mesin cuci, tapi cukup dikucek pelan.
- Saat mengeringkannya jangan dipelintir, langsung saja rentangkan dan jemur. Menjemur harus ditempat yang teduh.
- Setelah kering kain boleh diseterika dengan suhu yang rendah.
- Untuk kain batik sebaiknya disimpan dengan cara digulung, sedang batik sutera bisa dilipat biasa.
Diposting oleh
isnaini
di
16.22
Mesin Bordir - Bingung Memilih Mesin Bordir? Mesin bordir merupakan komponen penting dalam usaha bordir. Beberapa fakta fakta mengenai mesin bordir computer.
· Negara Asal Mesin Tersebut Diciptakan. Sudah menjadi brand image kita bahwa produk mesin atau elektronik berkualitas cenderung ke produk buatan Jepang. Intinya Quality Control produk Jepang sudah dikenal sangat ketat dan baik.
· Kualitas Hasil Bordiran. Kualitas hasil jahit bordir paling mendasar memang dipengaruhi oleh kualitas mesin bordirnya. Namun pada umumnya para konsumen akan mempertimbangkan sudut pandang ini dgn memperhatikan jenis produk yg akan diproses. Misalnya: desain bordir busana muslim, untuk jenis bordir ini memang tingkat akurasi hasil bordir tidak menjadi perhatian utama konsumen, sehingga kualitas hasil bisa tersamarkan dgn lebih menonjolkan keindahan desainnya.
· Umur Mesin bordir. Keputusan untuk membeli mesin bordir tentunya memiliki harapan jangka panjang,. Dan yg pasti kualitas bahan komponen mesin juga menjadi dasar tingkat keawetan dari sebuah mesin dan perawatan mesin border itu sendiri
· Effisiensi Mesin bordir. Kuantitas dan kualitas hasil produksi jelas salah satunya dipengaruhi oleh Effisiensi Mesin, dalam hal ini effisiensi mesin biasanya cenderung kearah Thread Break atau putus benang.Semakin tinggi frekuensi putus benang maka effisiensi mesinpun otomatis akan semakin turun, karena kuantitas hasil produksi berkurang.
Faktor-faktor yg berpengaruh terhadap Efisiensi Produksi adalah:
1. Effisiensi Mesin : Frekuensi putus benang, frekuensi kerusakan, Rpm, dll.
2. Bahan Baku : Benang, Jenis kain dll
3. SDM : keterampilan Operator , metode kerja dll
4. Lingkungan : Suhu ruangan, Kelembaban, Kebersihan dll
· Layanan Purna Jual / Garansi Mesin. Yaitu jaminan bagi konsumen terhadap barang yg telah dibeli. Namun lamanya waktu pemberian garansi tidak mutlak menunjukan kualitas produk, karena ini adalah sebuah trik penjual untuk lebih meyakinkan calon pembeli.
· Spesifikasi Mesin / Model / Type. Tentunya pembelian sebuah produk harus disesuaikan dgn kebutuhan pemakaiannya, yg berarti jenis mesin bordir yg akan dibeli harus memenuhi syarat kebutuhan jenis produksi nantinya. Berikut Spesifikasi Utama mesin diantaranya meliputi :
1. Area bordir : Besarnya ukuran maksimal gambar bordir yg dapat diproses.
2. Jumlah jarum / warna : kapasitas jumlah warna yg bisa diproses.
3. Jumlah Kepala : kapasitas jumlah produk setiap satu kali proses.
4. Rpm : Kecepatan mesin saat proses produksi
5. Jenis meja multi fungsi: bisa untuk topi jadi/baju jadi atau meja standar.
6. Transfer data : Sarana untuk memasukan data ; Disket, USB, Memory Card, dll
7. Format data : Kemampuan mesin membaca jenis data.
8. Sequin Device : Fasilitas bordir payet (khusus/optional)
9. Cord Device : Fasilitas bordir pita/ tali kur.(khusus/optional)
10. Borer : Fasilitas untuk melubangi kain.(khusus/optional)
11. Chenille : Fasilitas bordir jeratan bulu/handuk (khusus/optional)
Semoga bermanfaat
Diposting oleh
isnaini
di
16.19
Pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pemilihan Mesin bordir komputer sekarang ini harus benar-benar teliti, alangkah baiknya jika kita sarankan untuk mencoba secara obyektif pada mesin yang ditawarkan. Karena sangat penting fungsinya dalam pembuatan desain bordir maupun jahit bordir selanjutnya.
Salah satu yang mudah kita lakukan adalah dengan mencoba mencari info dibeberapa situs2 internet, dimana disana akan tampak perusahaan perusahaan yang memproduksi Mesin-mesin bordir komputer.
Sekarang ini muncul puluhan merk mesin bordir komputer di Asia, yang mana 80 % buatan China, yang harganya relatif murah dibandingkan dengan buatan korea atau jepang yang harganya bisa beberapa kali Lipat.
Tapi jangan menganggap remeh mesin bordir buatan China, Coba Kita mencoba tarik pemikiran fenomena yang terjadi di dunia ini, dari produk mainan sampai industri berat banyak kita jumpai MADE CHINA, Bahkan semua yang berbau namanya komputer tidak akan lepas dengan Made China. Nah mesin bordir penting dalam bordir baju, gambar bodr, maupun motif bordir selanjutnya.
Di China sendiri akan memenuhi standar produksi mereka berdasarkan permintaan dari konsumennya. Jika konsumen menghendaki kualitas bagus maka mereka akan memenuhi permintaan konsumen tersebut, begitupun sebaliknya.
Berhubungan dengan fenomena tersebut, jangan sekali-kali terjebak dalam janji-janji yang menggiurkan, mengingat mesin bordir ini bekerja full 24 Jam, dan untuk orientasi jangka panjang
Diposting oleh
isnaini
di
16.14
Seiring dengan perkembangan komputer, maka cara bordir baju pun lebih modern. Bisa dalam jumlah massal sekaligus dalam waktu bersamaan, juga tingkat presisinya sangat bagus. Kelebihan lainnya adalah model bisa di disain lebih bagus dengan bantuan komputer, sekaligus bisa di copy paste saja. Hasil disain juga bisa disimpan dalam komputer untuk dipakai di kemudian hari.